Soeharto, The Smiling General - Tahun 1980 adalah masa keemasan Presiden Soeharto penguasa Orde Baru yang memimpin Indonesia selama 32 tahun. Soeharto lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921 – wafat di Jakarta, 27 Januari 2008 dalam umur 86 tahun.

Soeharto kemudian mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968 setelah dalam Sidang Istimewa MPR menolak pertanggungjawaban Soekarno. Melalui mesin politiknya yakni Golkar, ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Atas nama stabilitas politik, Soeharto memerintah dengan tangan besi. Atas nama pembangunan, orang-orang yang berseberangan dengannya dia berangus. Demikian pula pihak-pihak yang berpotensi menjadi lawan politiknya dia bonsai. Dia juga menempatkan keluarga dan kroni-kroninya di semua lembaga strategis mulai dari jajaran menteri hingga anggota MPR, sehingga praktis seluruh pemerintahan di bawah kendalinya.
Hingga kini banyak tragedi dan kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di masa pemerintahannya belum terpecahkan seperti Peristiwa Tanjungpriok, penembakan misterius, Peristiwa Lampung, maupun insiden Santa Cruz.
Meski demikian, harus diakui masa-masa pemerintahannya juga mencatat sejumlah prestasi. Dia berhasil membenahi perekonomian warisan Orde Lama untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi sehingga sempat Indonesia bersama sejumlah negara berkembang dijuluki sebagai Macan Asia. Dia juga berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin di Indonesia, memberantas buta huruf melalui wajib belajar, memerbaiki gizi masyarakat melalui program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga. Soeharto juga memperoleh penghargaan dari FAO setelah Indonesia mencapai swasembada beras. Di kancah percaturan internasional Soeharto juga disegani melalui perannya di Gerakan Non-Blok maupun perannya sebagai mediator di berbagai konflik-konflik bersenjata.
Pada tahun 1998, sebagai dampak dari krisis ekonomi global yang juga melanda Indonesia masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya Kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Soeharto kemudian digantikan oleh B.J. Habibie.
Soeharto menikah dengan Siti Hartinah dan dikaruniai enam anak, yaitu Siti Hardijanti Rukmana, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Hariyadi, Hutomo Mandala Putra, dan Siti Hutami Endang Adiningsih.
Hingga akhir hayatnya, Soeharto tetap mewariskan sejumlah kontroversi, termasuk di manakah rakyat Indonesia akan menempatkan dirinya. Sebagai pahlawan yang telah membawa Indonesia mencapai kemajuan, ataukah sebagai penjahat karena keterlibatannya atas sejumlah kasus berdarah, hingga dia yang membawa Indonesia berkubang dalam hutang.
4 komentar
Click here for komentarijin nyimak info nya gan
Replykeren nih, menarik dan bermanfaat sekali
thanks ya, sukses terus
info nya mantap untuk dibaca gan
Replyterimakasih udah share info nya
terus berkreasi gan
informasi yang sangat menarik dan bermanfaat nih gan
Replysenang bisa berkunjung ke blog anda
terimakasih banyak
senang bisa berkunjung ke bloga anda, infonya sangat mernarik dan bermanfaat
Replyterimakasih, sukses terus
NOTE :
* Silahkan berkomentar dengan SOPAN,SANTUN dan BIJAK
* Jika anda tidak memiliki akun Google anda bisa gunakan Name/URL
- isi Name dengan Nama Anda
- isi URL dengan link/url profile Facebook Anda atau Twitter Anda atau yang lainnya
* Mohon jangan menyisipkan Link Hidup!!! ConversionConversion EmoticonEmoticon